Selama berhari-hari
aku terus memikirkan keputusan ku. Aku memang sangat ingin mengikuti lomba
tersebut, tapi aku merasa ada sesuatu hal yang ganjil. Dan ini mengenai ayah. Setiap
kali aku memikirkan nya, badan ku bergertar, jantung ku sering berdebar-debar. Tapi
setiap kali aku melamun di kelas cody pasti selalu menebak apa yang ku pikir
kan dan selalu meminta ku untuk mengikuti lomba itu.
Dia sih enak
cuman bisa bicara saja, sedang kan aku. Aku bingung, stress, dan juga frustasi.
Mungkin cuman gara-gara ini aku bisa gila. Di lain pihak, aku tidak ingin
mengecewakan ayah dan di satu sisi aku sangat ingin mengikuti lomba itu. Ah adakah
seseorang yang bisa memberiku jalan keluar ??
……
1 minggu
menuju pementasan
“just kau
sudah siap ?” Tanya cody di saat aku sedang membaca di kelas, ku tatap cody
lekat-lekat
“siap apa ?”
ucap ku cuek
“tentang
itu, kau sudah menyiapkan lagu apa yang akan kau bawa nanti ?” aku mendesah
tidak menjawab pertanyaan cody. Dia ini memang sangat tidak membantu “just”
ucap nya lagi
“apa sih!”
“kau sudah
siap belum ?” tanya nya lagi. Aku tidak bergeming “ah just, kau ini menyebalkan
sekali aku bertanya malah di diemin !”
“lagian kau
itu menyebalkan sekali sih cod. Aku tidak akan ikut lomba itu !” cody terkejut,
sampai-sampai dia membulatkan mata nya
“kau jangan
bercanda just ! kenapa kau tidak ikut ? padahal aku sudah mendaftarkan mu” aku
masih diam tidak mau angkat bicara “kalau cuman gara-gara ayah mu, kan sudah ku
bilang ayah mu tidak akan tau!”
“bukan
begitu cody !” sergah ku. Cody terrdiam mungkin merasa kaget karena aku
membentak nya “aku tidak mau mengecewakan ayah karena aku membohongi nya”
hening. Cody belum juga mau bicara, mungkin dia kecewa dengan ucapan ku, tapi
entah lah tapi memang itu kenyataan nya.
Kau bangkit
dari duduk nya dan hendak pergi tapi sebelum dia pergi, dia berkata “kalau
memang itu keputusan mu, baiklah just. Aku tidak akan memaksa mu lagi. Tapi kalau
kau mengubah pikiran mu datang lah pada hari sabtu jam 8 malam ke lapangan
sekolah kita” cody pergi berlalu, ku letakan kepala ku di meja.
Aku kembali
memikirkan kata-kata ku tadi. Iya aku memang tidak akan mengecawakan ayah tapi
aku mengecewakan cody. Aku ini memang bodoh. Ughh
“kau tidak
apa-apa ? apa kau sakit ?” pertanyaan beruntun itu membuat ku mendongakan
kepala dan melihat seorang perempuan berambut panjang sebahu sedang menatap ku
khawatir
“aku tidak
apa-apa. Terima kasih sudah bertanya” perempuan itu tersenyum simpul. Dia adalah
gemma, teman sekelas ku.
Aku sempat
menyukai nya, tapi karena aku tidak percaya diri untuk menyatakan nya jadi aku
pendam saja. Ya walaupun terkadang aku sering merasa sakit hati sendiri kalau
melihat nya berduaan dengan laki-laki lain.
Gemma duduk
di kursi di samping ku “benar kau tidak apa-apa. Aku rasa kau memikirkan
sesuatu” aku tersenyum kecut
“ya benar
kok. Aku tidak apa-apa” gemma mengangguk
“oh ya just,
apa kau ikut lomba bernyanyi nanti hari sabtu” plakk, aku bagaikan di tampar. Pertanyaan yang membuat ku teringat
lagi akan cody dan juga ayah
“oh.. itu,,
emm a..aku. uh entah lah” gemma mengekerutkan kening nya
“kenapa
tidak tau. Suara mu bagus just, ku rasa kau bisa menang” tak tau kenapa saat
gemma mengucapkan kata-kata itu aku seperti melayang-layang ke langit. Padahal dia
hanya memuji ku sedikit
“thanks. Tapi
aku tidak yakin bisa menang. Pasti saudara mu akan ikut kan ?”
“oh harry. Entah
lah aku tak tau. Dia sedang sibu dengan boyband nya itu. Jadi ku rasa dia tidak
akan ikut.” Aku mngangguk “ya sudah, aku kesana dulu ya just” aku tersenyum
sambil mangangguk “oh ya kalau kau ikut aku akan mendukung mu” gemma pergi
berlalu dengan kata-kata yang membuat ku kembali bimbang
Ya tuhan
kenapa kau memberikan ku cobaan yang membingungkan seperti ini.
……
Malam pementasan seni
Tinggal 1
jam lagi. Pementasan seni akan di mulai. Tapi aku masih berada di kamar masih
bimbang. Aku ingin pergi tapi rasa nya seperti nya susah sekali pergi dari
rumah.
Ku hempaskan
tubuh ku ke kasur, menutup mata ku sejenak. Tapi yang bisa ku lihat hanya gemma
yang sedang tersenyum yang mendukung ku ketika di atas panggung. Arggh aku bangkit dari tidur ku dan
mengambil jaket ku yang tergantung di lemari. Sudah cukup aku akan ikut, aku
tidak mau menyiayiakan kesempatan ini.
Sekolah yang
biasa nya pada jam 6 sore sudah sepi tapi sekarang rame seperti sebuah pasar
malam. Dengan tergesah-gesah aku mencari keberadaan cody. Tidak lama aku
mencari aku sudah melihat cody terduduk di kursi dekat dengan panging. Tak tau
kenapa dia seperti sangat lemas. Memang selama 1 minggu ini aku tidak bicara
pada cody. Dia selalu menghindar jika aku akan menghampiri nya.
Ya aku tau
dia marah pada ku. Tapi mungkin karena kehadiran ku mala mini semoga saja dia
bisa memaafkan ku. Aku sudah tepat di belakang nya. aku ambil nafas
panjang-panjang dan membuang nya.
“apa aku
masih bisa tampil ?” cody tersentak dan langsung menghadap ke arah ku. Wajah nya
yang sedari tadi muram sekarang berbinar-binar
“justin. Aku
datang” aku mengangguk sambil menyunging kan senyuman ku
“oh thanks
god. Ku kira kau tidak akan datang”
“apa aku
sudah terlambat ?” Tanya ku melenceng dari ucapan cody tadi. Cody mengeleng
“kau tepat
waktu. Sekitar 1 menit lagi kau akan tampil”
“wow.. apa ?
jadi aku yang peserta pertama ?”
“ya
begitulah”
“APA ! kau
sudah gila cod” cody memundurkan badan nya
“waw santai
just. Lagi pula aku juga tidak tau. Itu sih urusan panitia nya” aku hanya bisa
menunduk lesu. Bagaimana ini, aku belum berpengalaman tampil di depan orang
sebanyak ini. Dan sekarang aku akan tampil sebagai peserta pertama
“tenang lah
just. Tidak apa-apa kok” cody menenagkan ku
“haii cod,
haii just” suara seseorang yang ku tunggu dan yang membuat ku berada di sini. Terdengar
dari beakang tubuh ku
“haii gemma”
sapa cody, gemma tersenyum
“jadi kau
akan ikut lomba nya just ?” Tanya gemma, aku tersenyum sambil mengangguk. Aku yang
sudah bergetar tambah bergetar karena melihat gemma.
Tak tau
kenapa, aku jadi tambah gugup. Rasa takut pun kini ku rasa kan. Bukan, bukan
nya rasa takut karena aku jadi peserta pertama. Takut karena akan menampilkan
penampilan terburuk ku di depan gemma.
“kau justin
kan ?” Tanya seorang wanita paruh baya, aku mengangguk “silahkan ke belakang
panggung, sebentar lagi acara akan di mulai” aku mengikuti wanita itu dari
belakang.
Sekali-kali
aku melirik ke belakang untuk melihat cody dan gemma. Cody tersenyum dan gemma
mengucapkan kata-kata semangat pada ku. Aku tersenyum.
Pembawa acara
sudah naik ke atas panggung. Menyapa semua penonton dan sekali-kali menumbar
kata-kata lelucon untuk mencairkan suasana. Aku masih gugup apalagi di saat MC
memanggil nama ku.
Aku rasa
resah aku naik ke atas panggung. Saat di aku tiba di tengan panggung semua penonton
bertepuk tangan untuk ku. Aku dapat melihat cody dan gemma duduk di barisan
paling pertama.
“jadi
justin. Kau akan menyanyikan lagu apa ?” Tanya MC tersbut pada ku. Aku sempat
berpikir-pikir sejenak
“aku akan
menyanyikan lagu Mariah carey yang I still believe”
“oh
pemilihan lagu yang bagus justin. Baiklah dari pada kita membuang-bunag waktu
mari kita saksikan justin bieber” ke 2 MC itu turun dri panggung. Music sudah
di mainkan aku langsung bernyanyi
no no
yeah
yeah
you
look in my eyes
and
i get emotional
inside
i
know it's crazy but
you
still can touch my heart
and
after all this time
you'd
think that i
wouldn't
feel the same
but
time melts into nothing
and
nothing's changed
aku melirik gemma. Gemma tersenyum pada ku.
i
still believe, someday you and me
will
find ourselves in love again
i
had a dream, someday you and me
will
find ourselves in love again
each
day of my life
i'm
filled with all the joy
i
could find
you
know that i am not the desperate type
if
there's one spark of hope left in my grasp
i'll
hold it with both hands
it's
worth the risk of burning
to
have a second chance
no,
no, no, no, no, nooo i need you baby
i
still believe that we can be together
ooooohoh
no no nooo
aku sudah mulai terbawa irama. Aku sudah merasa santai saat ini. Cara
bernyanyi ku pun sudah tak terasa kaku lagi
if
we believe that true love never has to end
then
we must know that we will love again
mmmh
ooooohoh
i
still believe, someday you and me
will
find ourselves in love again
oh
baby, yeah yeah
i
had a dream, you and me
will
find ourselves in love
again
(i
still believe)
oh
baby i do
(someday
you and me)
just
give me one more time
and
love
again
i
had a dream, someday you and me
will
find ourselves in love
again
saat music berhenti. Aku menatap gemma, dia tampak sangat bahagia.
Aku lega karena tidak menampilkan penampilan yang buruk. Langsung aku
mengalihkan pandangan ku dari gemma ke penonton yang sedari tadi masih bertepuk
tangan. Di ujung sana di samping kamera aku melihat 4 orang berpakaian rapi,
ber jas plus berdasi. 3 dari mereka sedang berbisik-bisik sedang kan seseorang
sedang menatap ku dengan tajam.
Aku kenal laki-laki itu, dia… ayah….